Post : Senin, 11 November 2019 by : Rudy Langitan

Roma 1:16-17, Roma 10:17
Ada hal yang sangat penting dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, yaitu hidup dalam iman (living in faith). Iman bukan perasaan atau opini pribadai. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, yaitu kebenaran Firman Tuhan yang hidup.
Pertanyaan utamanya adalah "Bagaimana iman dapat timbul atau terjadi dalama hidup kita?" Kitab Roma menegaskan bahwa iman timbul oleh karena keyakinan teguh akan adanya Tuhan (Kepercayaan yang penuh akan kebenaran Firman Tuhan adalah landasan utama dalam iman kita).

Kita tidak akan pernah beriman jika kita tidak percaya sepenuhnya akan adanya Tuhan dan keterlibatan Tuhan. Kepercayaan akan hadirnya Tuhan yang menjadi pusat (Kontrol) atas hidup kita. Iman akan bekerja dalam seluruh sistem kepercayaan kita (belief system), jika kita percaya adanya Tuhan.
Iman bukan pengalaman, iman bukan keyakinan yang dibuat-buat atau hanya divisualisasi atau affirmasi. Iman adalah keyakinan yang mendrive (memimpin) seluruh otak kita (pikiran, kemauan, dan emosi) untuk melakukan sesuatu. Dan cara kebenaran itu masuk kedalam otak kita melalui "jendela otak" (Mata dan telinga), so.. iman timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan - Roma 10:17. Ingin selalu hidup dalam iman, maka hidupi semua kebenaran firman Tuhan.
Sudahkan kita menghidupi firman dalam kehidupan kita? (Roma 1:17)